Sabtu, 29 April 2017

PERAN DAN ETIKA STAKEHOLDER DISEBUAH PERUSAHAAN BESERTA CONTOH KASUS DAN ANALISISNYA

PERAN DAN ETIKA STAKEHOLDER DISEBUAH PERUSAHAAN BESERTA CONTOH KASUS DAN ANALISISNYA
Ajriyani (10214687)
3EA31
Definisi stakeholder
Stakeholder Stakeholder merupakan sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder di lingkungan perusahaan dapat di definisikan sebagai seseorang / kelompok yang mempunyai minat dan kepentingan dalam perusahaan ,ini bisa kepentingan finansial atau kepentingan-kepentingan yang lain, bisa langsung bisa juga tidak langsung. Jika seseorang terkena dampak dari apa yang terjadi terhadap perusahaan, entah itu baik atau buruk, dia adalah stakeholder. Karyawan, staff, keluarga mereka, pelanggan, dan supplier adalah beberapa contoh dari stakeholder. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.

Definisi etika
Etika berasal di kata Yunani etbos, yang dalam bentuk jamaknya (taetba) berarti adat istiadat atau “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini  berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan titawarkan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan. Etika dapat dirumuskan sebagai sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup  baik sebagai manusia dan mengenai masalah - masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma-norma moral yang umum diterima. Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas, termasuk etika bisnis sebagaimana yang telah dibahas.

Stake holder dalam organisasi bisnis atau perusahaan :
1.Pemilik (owner) atau Pemegang Saham Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena mereka memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan) dan mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2.Karyawan (employee) Karyawan dalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik secara individu maupun secara kelompok
3.Kreditor (creditor) Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu ,sesuai jumlah dan berikut prestasinya.
4.Pemasok (supplier) Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika barang dan jasa yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak selalu lemah
5.Pelanggan (customer) Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu perusahaan memiliki kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan produk dan jasa mereka (pelanggan, pesaing dan konsumen).Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat. Misalnya, suatu oragnisasi dapat memiliki kekuatan yang sangat baik, apalagi jika kondisi pelanggan tidak dapat memperoleh barang/jasa subtitusi yang baik pula.
6.Pesaing Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang pesaing dan peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung. Pesaing langsung menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti yang diproduksi oleh perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu Air dan Adam Air adalah pesaing langsung satu sama lain.
7.Pemerintah Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan.Dalam masyarakat yang masih ditandai dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan pemerintah dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun oleh perusahaan.
8.Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadapkonsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau devidenmelainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Tanggung Jawab Perusahaan Yang Baik Tanggung jawab perusahaan memadukan empat prinsip good corporate governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan responsibility, secara harmonis.

Contoh kasus pelanggaran etika stakeholder
Oreo merupakan produk biskuit sandwich dengan krim putih di dalamnya. Oreo telah ada di indonesia cukup lama dan dari segi penjualan cukup menguasai pasar karena tidak ada produk yang relatif hampir sejenis/sama persis dengannya. Rodeo kemudian diproduksi oleh khonghuan untuk menyaingi oreo. Kemasan dari kedua produk ini sangat sama persis, sehingga bisa membingungkan konsumen jika tidak dilihat dengan seksama. Harga dari rodeo lebih murah daripada oreo meskipun kualitas lebih baik oreo. Dan dari segi rasa kedua makanan tersebut juga agak sedikit berbeda yaitu oreo memiliki rasa yang lebih enak sedangkan rodeo kurang terlalu.

Analisis
Menyaingi produk yang sudah lama (oreo) dengan memiliki karakter yang sama diantaranya karakter warnanya dimana warna dasar oreo dan rodeo biru diselangi putih dan merah tua dengan kemiripan vokal OREO dengan RODEO, dan kesamaan yg lainnya adalah pelanggaran hak cipta yang salah dan tidak dibenarkan karena PT.Kraft Food Indonesia merasa kerugian atas hal tersebut karena dapat membingungkan konsumen yang akan mengkonsumsi oreodengan produksi yang telah terkenal bersamabunyi tagline “diputar...dijilat...dicelupin” ini.lalu hal yang merugikan lainnya yaitu pihak produsen mengalami kerugian karena konsumen yang terkecohdalam membeli biskuit oreo.berdasarkan sengketa tersebut secara langsung PT. Nissin Biscuit telah melanggar undang-undang no.15 tahun 2001 mengenai merek

Referensi
http://stakeholder-ayuku.blogspot.co.id/2015/10/stakeholder-di-lingkungan-perusahaan.html?m=1

http://www.academia.edu/9605294/Etika_Pada_Stakeholder

http://melihatduniamona.blogspot.co.id/2014/11/contoh-kasus-melanggar-etika-stakeholder.html?m=1

harrisrifai205.blogspot.co.id/2016/06/kasus-sengketa-hak-merek-ptnissin.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar