Sabtu, 25 Oktober 2014

agama buddha


artikel tentang agama buddha

AGAMA BUDDHA
Sejarah agama buddha
Mulai dari abad ke-6 sm sampai sekarang dari lahirnya sang buddha siddharta gautama.dengan ini,ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia.unsur-unsur kebudayaan helenistik (yunani),asia tengah, asia timur dan asia tenggara.dalam proses perkembangan ini, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua asia. Sejarah agama buddha juga ditandai dengan perkembang banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan.yang utama di antaranya adalah aliran tradisi theravada, mahayana, dan vajrayana (bajrayana) yang sejarahnya di antaranya ditandai dengan masa pasang dan surut.
Kehidupan buddha
Menurut tradasi buddha ,tokoh historis siddharta gautama dilahirkan dari suku sakya pada awal masa magadha(546-324 sm), di sebuah kota selatan penggunungan himalaya yang bernama lumbini. Sekarang kota ini terletak di nepal sebelah selatan. Ia juga dikenala dengan nama sakyamuni (harafiah: orang bijak dari kaum sakya) setelah kehidupan awalnya yang penuh kemawahaan di bawah perlindungan ayahnya, raja kapilavastu(kemudian hari digabungkan pada kerajaan magadha) siddharta melihat kenyataan kehidupan sehari-hari dan menarik kesimpulan bahwa kehidupan nyta,pada hakekatnya adalah kesengsaraan yang tidak dapat di hindari. Siddharta kemudian meninggalkan kehudapan mewahnya yang tak ada artinya, dan lalu mencari jalan tengah (majhima patipada). Jalan tengah ini merupakan sebuah kompromis antar kehidupan berfoya-foya yang terlalu memuaskan hawa nafsu dan kehidupan bertapa yang terlalu menyiksa diri.
Dibawah ini pohon bodhi, ia berkaul tidak akan pernah meninggalkan posisinya sampai ia menemukan kebenaran. Pada usia 35 tahun, ia mencapai pencerahaan. Pada saat itu ia di kenal sebagai Gautama Buddha, atau hanya “Buddha” saja, sebuah kata dalam Sanskerta yang berarti “ia yang sadar” (dari kata budh+ta)
Untuk usia 45 tahun selanjutnya, ia menelusuri dataran Gangga di tengah India (daerah mengalirnya sungai Gangga dan anak-anak sungai lainnya), sembari menyerbarkan ajarannya kepada sejumlah orang yang berbeda-beda.
Keengganaan Buddha untuk mengangkat seorang penusatau meresmikan ajarannya mengakibatkan munculnya banyak aliran dalam waktu 400 tahun selanjutnya ; pertama-tama kemudian terbentuknya mazhab Mahayana, sebuah gerakan pan-Buddha yang di dasarkan pada penerimaan kitab-kitab baru


Tahap awal agama Buddha
Sebelum di sebarkan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada abad ke-3 SM, agam buddha kelihatannya sebuah fenomena kecil saja, dan sejarah peristiwa-peristiwa yang membentuk agama ini tidaklah banyak tercatat. Dua konsili (sidang umum) pembentukan di katakan pernah terjadi, meski pengetahuan kita akan ini berdasarkan catatan-catatan dari kemudian hari. Konsili-konsili (juga disebut pasamuhan agung) ini berusaha mambahas formalisasi dokrit-dokrit Buddhis, dan beberapa perpecahan dalam gerakan Buddha.

Konsili buddha pertama (abad ke-5 SM)
Konsili pertama buddha diadakan tidak lama setelah buddha wafat di bawah perlindungan raja ajatasattu dari kekaisaran magadha ,dan kepalai oleh seorang rahib bernama mahakassapa, di rajagha (sekarang di sebut rajgir). Tujuan konsili ini adalah untuk menetapakan kutipan-kutapan buddha (sutta(buddha)) dan mengkodifikasikan hukum-hukum monastik (vinaya) : ananda salah seorang murid utama buddha, dan upali, seorang murid lainnya, merestasikan hukum-hukum vinaya. Ini kemudian menjadi dasar kanpon pali, yang telah menjadi text rujukan dasar pada seluruh masa sejarah agama buddha.
Konsili kedua buddha (383 SM)
Konsili kedua buddha diadakan oleh raja kalasoka di vaisali, mengikuti konflik-konflik antara mazhab tradisionalis dan gerakan-gerakan yang lebih liberal dan menyebutdiri mereka sendiri kaum mahasanghika.mazhab-mazhab tradisional menganggap buddha adalah  seorang manusia biasa yang mencapai pecerahan , yg juga bisa di capai oleh para biksu yg mentaati peraturan monasti dan memperaktekkan ajaran budha demi mengatasi samsara dan mencapai  arhad namun kaum maha sang hika yg ingin memisahkan diri, menganggap ini terlalu induvidualistis dan egois, mereka menanggap tujuan untuk menjadi arhad tidak cukup, dan menyatakan bahwa tujuan yg sejati adalah mencapai status budha penuh, dalam arti membuka jalan paham mahayana yg kelak muncul, meraka menjadi pendukungperaturan monastik yg lebih longgar dan lebih menarik bagi sebagian besar kaum rohaniwan dan kaum awam {itulah maka nya nama mereka berarti kumpulan” besar” atau “mayoritas “},
Konsili ini berakhir dengan penolakan ajaran kaum maha sang hika, meraka meninggalkan sidang dsan bertahan selama beberapa abad di indian barat laut dan asian tengah menurut parasasti –prasasti kha proshti yg di teukan dekat okus dan bertarik abad pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar